Kamis, 13 Februari 2014

Cerita Remaja Tentang Pelet Asih



Pelet pengasih sejak zaman dahulu sudah dikenal dikalangan orang dewasa, namun dengan perkembangan zaman yang telah membawa pergeseran adat dan budaya ditanah air, maka timbul istilah yang namanya pacaran, dan dengan perubahan itu maka pelet pengasih turut diketahui oleh anak-anak dikalangan remaja.

Istilah pacaran adalah mempadukan rasa kasih dan sayang antara dua orang insan berlainan jenis, dalam perjalanan itu kedua insan yang terlibat hubungan pacaran biasanya selalu bersanding pada waktu tertentu dan menjalankan hal-hal suka duka bersama.

Sejak timbulnya istilah pacaran, didalam istilah itu tidak ada mengenal batas usia, sehingga pacaran dapat dijalankan oleh semua orang, baik orang berumur tua, dewasa, remaja/ anak-anak dan biasanya yang terpenting sudah mengerti tentang apa itu pacaran.

Namun, dikala seseorang baru masuk masa remaja, saat-saat itu adalah waktu mengenal jati dirinya atau bisa dikatakan sedang dalam proses memahami banyak hal, dan ketika masuk dalam persoalan pacaran yang berkaitan dengan rasa suka dan cinta, maka sebagian sang remaja akan memiliki rasa kurang percaya diri tentang hal itu.

Lantas, bagi anak remaja yang sudah terlanjur punya rasa suka terhadap seseorang lawan jenisnya akan berupaya mendapatkannya, sehingga mulailah melangkah mencari tau cara yang ampuh mendapatkan kekasih idaman.

Masuk pada satu cerita nyata pada sekitar tahun 1997, seorang remaja pria sebut saja namanya Zil-zil asal Tanjung Morawa, Kab.Deli Serdang Sumatera Utara saat itu kalau tidak salah Zil-zil masih duduk dibangku kelas 1 pada salah-satu SLTP Swasta di Tanjung Morawa.

Masa itu dirinya memyukai seorang remaja putri yang satu sekolah dengan dirinya sebut saja namanya Bunga, namun karena merasa belum percaya diri, Zil-zil coba mencari solusi untuk mendapatkan si Bunga, lantas Zil mendapat solusi dari seorang teman sebaya Zil-zil dan sebut saja nama temannya itu adalah Ndodo.

Ndodo menawarkan kepada Zil-zil sebuah ajian pelet kuno asal jawa, percisnya sebuah bacaan mantera yang menggunakan bahasa jawa. Mantera bacaannya itu kini tidak lagi diingatnya, namun masih di ingat olehnya bahwa Ndodo menganjurkan harus membacakan mantera itu waktu saat mandi ketika akan pergi shalat Jum'at.

Zil-zil mempraktikkan hal itu beberapa kali saja, akan tetapi hasilnya nihil, sebab diakui oleh Zil-zil mungkin saat itu dirinya kurang sungguh-sungguh dan kurang yakin dalam mengerjakannya, sehingga ajian pelet tersebut tidak berjalan sebagaimana yang ia harapkan.

Zil-zil akhirnya meninggalkan praktik ajian pelet yang diberi si Ndodo temannya yang kocak tersebut, sementara remaja putri yang diidam-idamkan Zil-zil itu pun dibiarkan begitu saja, mungkin kala itu Zil-zil menganggap rasa suka dulu hanya sekedar iseng saja dan merupakan pengalaman pubernya. Namun kini Zil-zil yang telah dewasa bila mengingat hal itu dirinya sangat mensyukuri ajian pelet itu tidak berhasil, "kalau waktu itu aku sempat berhasil, mungkin aku akan jadi pria jahat terhadap wanita, syukurlah Allah telah menolong ku" cerita Zil-zil sambil koyok-koyok'an kepada penulis.

Begitulah sepintas cerita ajian pelet yang sempat dipelajari anak remaja, hal itu menunjukkan bahwa ajian pelet saat ini memang tidak terbatas usia dalam mempelajarinya, hanya saja perlu kesungguh-sungguhan dan yakin. : Dz

Cerita Remaja Tentang Pelet Asih Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmu Pelet Ampuh